LAPORAN
PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
ACARA
VI
RESPIRASI
Di Susun Oleh :
Nama : Angga
Purnama
NPM :
E1J011095
Dosen
Pembimbing : IbuRustikawati
Co-ass : Fahriza
Hari
/ Waktu/Kel : Senin/ 14.00 WIB/2
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2012
BAB
I
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat
tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan
hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis
karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil,
dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi
yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari
tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
klorofil yang berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari
karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro,
1986).
Air merupakan salah satu faktor penentu
bagi berlangsungnya kehidupan tumbuhan.banyaknya air yang ada di dalam tubuh
tumbuhan,selalu mengalami fluktuasi tergantung pada kecepatan proses masuknya
air kedalam tubuh tumbuhan dan kecepatan proses penggunaan air oleh tubuh
tumbuhan,dan kecepatan proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa
cairan dan uap atau gas.proses keluarnya atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan
dapat membentuk uap atau gas ke udara di sekiyar tubuh tumbuhan,transpirasi
berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar yaitu
luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah,
bahkan akar. Cepat lambatnya proses transpirasi ditentukan oleh faktor - faktor
yang mampu merubah wujud air sebagai cairan ke wujud air sebagai uap atau gas
dan faktor - faktor yang mampu menyebabkan pergerakan uap atau gas.faktor
factor tersebut meliputi suhu, cahaya, kelembaban udara, dan angin.Di samping
itu luas permukaan jaringan epidermis atau luka tempat proses transpirasi berlangsung
juga ikut berperan.
1.2
Tujuan
Mempelajari
pengaruh suhu terhadap laju respirasi kecambah kacang hijau.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Mekanisme
Transpirasi
Air
di serap kedalam akar secara osmosis melalui rambut akar,sebagian besar
bergerak menurut gradient potensial air melalui xylem.air dalam pembuluh xylem
memgalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut
akibat dari penguapan yang berlangsung di bagia n atas. sebagian besar ion
bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xylem dan kemudian ke atas
melalui arus transportasi.
Laju
transpirasi di pengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran
udara, kelembaban dan tersedianya air tanah.Faktor-faktor ini mempengaruhi
prilaku stoma yang membuka dan menutupnya di control oleh perubahan tekanan
turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya.
Selama stoma terbuka terjadi pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air
akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk mengukur laju transpirasi tersebut dapat
digunakan potomer.
Transpirasi
pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat di hindarkan dan jika berlebihan
akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati. Sebagian
besar transpirasi berlangsung melalui stomata, sedang melalui kutikula daun
dalam jumlah yang lebih sedikit.Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka
stomatanya untuk mengambil CO2 dari udara untuk berfotosintesis. Lebih dari 20%
air yang di ambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian
besar uap air yang di transpirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari
daun selain dari batang, bunga, dan buah. Transpirasi menimbulkan arus
transpirasi yaitu translokasi air dan ion organic terlarut dari akar ke daun
melalui xylem.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul
yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti
sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang
paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk
dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida
dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Tumbuhan
terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan
pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun
satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses
tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan
proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada di dalam daun
tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi
bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat
anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya
matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam
bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2
menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
Klorofil
C6H12O6
+ 6O2 6CO2 + 6H2O
Sinar matahari
Selain
melakukan fotosintesis, tumbuhan juga melakukan respirasi. Respirasi merupakan
proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik.
Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel dan
berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan
oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi
anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain
karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit
energi (Lovelles, 1997).
Bahan
organik yang dioksidasi adalah glukosa (C6H12O6) pada proses respirasi maka
persamaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6
+ 6O2 + 6H2O 6CO2 + 12H2O + Energi
Tergantung
pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol CO2 yang dilepaskan dan
jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Diketahui nilai RQ
(Respiration Quotient) untuk karbohidrat = 1, protein <> 1 (1,33). Nilai
RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempuran tidaknya
proses respirasi dan kondisi lainnya (Krisdianto dkk, 2005).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu organisme antara
lain: umur/usia organisme tersebut, bobot dari kegiatan yang dilakukan, ukuran
organisme itu sendiri, keadaan lingkungan sekitar, serta cahaya juga
mempengaruhi rata-rata pernapasan air.
KR (Koesien
Respirasi)
Jumlah CO2
yang terlepas dibagi dengan jumlah O2 yang dperlukan dalam respirasi disebut
koesien respirasi.
Koesien
respirasi itu 1, jika yang menjadi substrat itu gula ( glukosa dan Fruktosa ).
Sedang gula mengalami oksidasi sempurna sampai memberikan nilai akhir CO2 dan
H2O. Jumlah KR dalam proses respirasi jarang !1 hal ini disebabkan berbagai
macam faktor.
Faktor-faktor
yang menyebabkan KR menyimpang
1. Substrat
2.
Temperatur
3. Kadar O2
4.
Konsentrasi CO2 dalam udara
5.
Persediaan air
6. Cahaya
7. Luka
8. Pengaruh
bahan kimia
BAB
III
Metodologi
Pengamatan
3.1 Alat dan Bahan
Bahan dan Alat yang di perlukan
dalam praktikum ini yaitu kecambah kacang hijau berusia 3 hari,larutan NaOH
(0,5N),botol berukuran 200 ml,Kain Kasa,Tali pengikat,buret dan erlemenyer.
3.2 Cara Kerja
1. Letakkan kertas saring pada dasar
labu, kemudian beri beberapa mili air.
2. Masukkan kecambah diatas kertas
saring tersebut.
3. Tutup dinding labu dengan alumunium
foil/kertas karbon.
4. Isilah tabung respirometer dengan
larutan NaCl secukupnya melalui ujung tabung yang lain. Samakan permukaan NaCl
pada tabung kiri dan kanan dengan membuka sumbat yang terdapat pada labu tempat
kecambah. Usahakan permukaan larutan NaCl pada tabung respirometer berada
dibagian bawah skala, tidak melebihi batas skala pada bagian atasnya (bagian
dekat labu respirometer).
5. Tutup labu respirometer sehingga
hubungan dengan udara luar terputus.
6. Catatlah pemukaan larutan pada
awal percobaan. Biarkan percobaan berjalan selama 30 menit.
7. Catatlah permukaan larutan
sekarang, kemudian masukkan kristal KOH kedalam tabung melalui tabung samping.
8. Diamkan selama 30 menit dan catat
lagi perubahan skala yang terjadi.
BAB
IV
Hasil
Pengamatan dan Pembahasan
4.1 Hasil Pengamatan
Ulangan
|
control
|
18C
|
27C
|
37C
|
1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
Rata
Rata
|
|
|
|
|
4.2 Pembahasan
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu
organisme antara lain: umur/usia organisme tersebut, bobot dari kegiatan yang dilakukan,
ukuran organisme itu sendiri, keadaan lingkungan sekitar, serta cahaya juga
mempengaruhi rata-rata pernapasan. Untuk mengetahui bahwa kecambah kacang hijau
melakukan respirasi atau tidak, maka kita dapat mengamati tabung respirometer.
Jika kecambah kacang hijau dalam tabung berespirasi maka kita akan menemukan
uap air yang menempel dalam tabung respirometer, tetapi jika tidak ada uap air
itu artinya kecambah kacang hijau tidak berespirasi. Adanya uap air dijadikan
indikator respirasi karena dalam proses respirasi akan dilepaskan karbon
dioksida dan uap air.
BAB
V
Penutup
5.1 Kesimpulan
a.
Laju transpirasi tertinggi dengan faktor cahaya terdapat pada 30 menit terakhir
yaitu 1030 dengan perlakuan di dalam ruangan.
b. Laju transpirasi terendah dengan faktor
cahaya terdapat pada 30 menit pertama dan 30 menit terakhir yaitu 1050 yang
berada di luar ruangan.
c. Dari data diperoleh bahwa laju transpirasi
lebih cepat terjadi dengan faktor cahaya yang berada di luar ruangan bila di
bandingkan dengan laju transpirasi yang berada di dalam ruangan.
d.
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan, terlihat jelas adanya
perbedaan berat awal dan berat akhir pada semua perlakuan..
Daftar
Pustaka
Bustaman, Syarifuddin
Ende.2010.Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan.Laboratorium Ilmu Pertanian
STIP YPP – Mujahidin Tolitoli
Hardjowigeno,S.1995.Ilmu Tanah.Akademika Persindo.Jakarta
Hardjowigeno,S.1995.Ilmu Tanah.Akademika Persindo.Jakarta
Fanklin.P.Garner.1991. Fisiologi
Tanaman Budidaya.Universitas Indonesia Press: Jakarta
Harjadi,Sri Setyadi.1979. Pengantar Agronomi.Garmedia : Jakarta
Heddy,Suasono.1987.Biologi Pertanian.Rajawali Press : Jakarta
Harjadi,Sri Setyadi.1979. Pengantar Agronomi.Garmedia : Jakarta
Heddy,Suasono.1987.Biologi Pertanian.Rajawali Press : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar