Jumat, 19 April 2013

Laporan Praktikum Fisiologi Tanaman Acra 6


LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
                                                   ACARA VI
RESPIRASI

Di Susun Oleh :
            Nama                          : Angga Purnama
            NPM                           : E1J011095
            Dosen Pembimbing   : IbuRustikawati
            Co-ass                         : Fahriza
            Hari / Waktu/Kel       : Senin/ 14.00 WIB/2
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
BAB I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Air merupakan salah satu faktor penentu bagi berlangsungnya kehidupan tumbuhan.banyaknya air yang ada di dalam tubuh tumbuhan,selalu mengalami fluktuasi tergantung pada kecepatan proses masuknya air kedalam tubuh tumbuhan dan kecepatan proses penggunaan air oleh tubuh tumbuhan,dan kecepatan proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa cairan dan uap atau gas.proses keluarnya atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat membentuk uap atau gas ke udara di sekiyar tubuh tumbuhan,transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar yaitu luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah, bahkan akar. Cepat lambatnya proses transpirasi ditentukan oleh faktor - faktor yang mampu merubah wujud air sebagai cairan ke wujud air sebagai uap atau gas dan faktor - faktor yang mampu menyebabkan pergerakan uap atau gas.faktor factor tersebut meliputi suhu, cahaya, kelembaban udara, dan angin.Di samping itu luas permukaan jaringan epidermis atau luka tempat proses transpirasi berlangsung juga ikut berperan.

1.2  Tujuan
Mempelajari pengaruh suhu terhadap laju respirasi kecambah kacang hijau.





BAB II
Tinjauan Pustaka

Mekanisme Transpirasi
Air di serap kedalam akar secara osmosis melalui rambut akar,sebagian besar bergerak menurut gradient potensial air melalui xylem.air dalam pembuluh xylem memgalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagia n atas. sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xylem dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.
Laju transpirasi di pengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban dan tersedianya air tanah.Faktor-faktor ini mempengaruhi prilaku stoma yang membuka dan menutupnya di control oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka terjadi pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potomer.
Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat di hindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati. Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata, sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit.Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil CO2 dari udara untuk berfotosintesis. Lebih dari 20% air yang di ambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang di transpirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga, dan buah. Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organic terlarut dari akar ke daun melalui xylem.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
Klorofil
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O
Sinar matahari
Selain melakukan fotosintesis, tumbuhan juga melakukan respirasi. Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles, 1997).
Bahan organik yang dioksidasi adalah glukosa (C6H12O6) pada proses respirasi maka persamaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 + 6H2O 6CO2 + 12H2O + Energi
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol CO2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Diketahui nilai RQ (Respiration Quotient) untuk karbohidrat = 1, protein <> 1 (1,33). Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempuran tidaknya proses respirasi dan kondisi lainnya (Krisdianto dkk, 2005).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu organisme antara lain: umur/usia organisme tersebut, bobot dari kegiatan yang dilakukan, ukuran organisme itu sendiri, keadaan lingkungan sekitar, serta cahaya juga mempengaruhi rata-rata pernapasan air.
KR (Koesien Respirasi)
Jumlah CO2 yang terlepas dibagi dengan jumlah O2 yang dperlukan dalam respirasi disebut koesien respirasi.
Koesien respirasi itu 1, jika yang menjadi substrat itu gula ( glukosa dan Fruktosa ). Sedang gula mengalami oksidasi sempurna sampai memberikan nilai akhir CO2 dan H2O. Jumlah KR dalam proses respirasi jarang !1 hal ini disebabkan berbagai macam faktor.
Faktor-faktor yang menyebabkan KR menyimpang
1. Substrat
2. Temperatur
3. Kadar O2
4. Konsentrasi CO2 dalam udara
5. Persediaan air
6. Cahaya
7. Luka
8. Pengaruh bahan kimia


BAB III
Metodologi Pengamatan
3.1 Alat dan Bahan
            Bahan dan Alat yang di perlukan dalam praktikum ini yaitu kecambah kacang hijau berusia 3 hari,larutan NaOH (0,5N),botol berukuran 200 ml,Kain Kasa,Tali pengikat,buret dan erlemenyer.
3.2 Cara Kerja
1. Letakkan kertas saring pada dasar labu, kemudian beri beberapa mili air.
2. Masukkan kecambah diatas kertas saring tersebut.
3. Tutup dinding labu dengan alumunium foil/kertas karbon.
4. Isilah tabung respirometer dengan larutan NaCl secukupnya melalui ujung tabung yang lain. Samakan permukaan NaCl pada tabung kiri dan kanan dengan membuka sumbat yang terdapat pada labu tempat kecambah. Usahakan permukaan larutan NaCl pada tabung respirometer berada dibagian bawah skala, tidak melebihi batas skala pada bagian atasnya (bagian dekat labu respirometer).
5. Tutup labu respirometer sehingga hubungan dengan udara luar terputus.
6. Catatlah pemukaan larutan pada awal percobaan. Biarkan percobaan berjalan selama 30 menit.
7. Catatlah permukaan larutan sekarang, kemudian masukkan kristal KOH kedalam tabung melalui tabung samping.
8. Diamkan selama 30 menit dan catat lagi perubahan skala yang terjadi.



BAB IV
Hasil Pengamatan dan Pembahasan

4.1 Hasil Pengamatan
Ulangan
control
18C
27C
37C
1




2




3




Rata Rata





4.2 Pembahasan
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu organisme antara lain: umur/usia organisme tersebut, bobot dari kegiatan yang dilakukan, ukuran organisme itu sendiri, keadaan lingkungan sekitar, serta cahaya juga mempengaruhi rata-rata pernapasan. Untuk mengetahui bahwa kecambah kacang hijau melakukan respirasi atau tidak, maka kita dapat mengamati tabung respirometer. Jika kecambah kacang hijau dalam tabung berespirasi maka kita akan menemukan uap air yang menempel dalam tabung respirometer, tetapi jika tidak ada uap air itu artinya kecambah kacang hijau tidak berespirasi. Adanya uap air dijadikan indikator respirasi karena dalam proses respirasi akan dilepaskan karbon dioksida dan uap air.






BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
a. Laju transpirasi tertinggi dengan faktor cahaya terdapat pada 30 menit terakhir yaitu 1030 dengan perlakuan di dalam ruangan.
 b. Laju transpirasi terendah dengan faktor cahaya terdapat pada 30 menit pertama dan 30 menit terakhir yaitu 1050 yang berada di luar ruangan.
 c. Dari data diperoleh bahwa laju transpirasi lebih cepat terjadi dengan faktor cahaya yang berada di luar ruangan bila di bandingkan dengan laju transpirasi yang berada di dalam ruangan.
d. Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan, terlihat jelas adanya perbedaan berat awal dan berat akhir pada semua perlakuan..












Daftar Pustaka

Bustaman, Syarifuddin Ende.2010.Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan.Laboratorium Ilmu Pertanian STIP YPP – Mujahidin Tolitoli
Hardjowigeno,S.1995.Ilmu Tanah.Akademika Persindo.Jakarta
Fanklin.P.Garner.1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.Universitas Indonesia Press: Jakarta
Harjadi,Sri Setyadi.1979. Pengantar Agronomi.Garmedia : Jakarta
Heddy,Suasono.1987.Biologi Pertanian.Rajawali Press : Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar