Jumat, 19 April 2013

Laporan Praktikum Fisiologi Tanaman Acra 5


LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
ACARA 5
FOTOSINTESIS



Di Susun Oleh :
Nama                                       : Diah Kartika Sari
NPM                               : E1J011078
Dosen Pembimbing       : IbuRustikawati
Co-ass                            : Fahriza
Hari / Waktu/Kel           : Senin/ 14.00 WIB/2


LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012



BAB I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi karbon adalah proses pengubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas.
Fotosintesis sendiri berlangsung dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti intensitas cahaya (laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya), konsentrasi karbon dioksida (semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis), suhu (enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim), kadar air (kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis), kadar fotosintat (hasil fotosintesis) (jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang), dan tahap pertumbuhan.
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida (Kimball, 1992).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel (Ellis, 1986).

1.2  Tujuan
·         Mengamati dan mengukur pertumbuhan sigmoid pada tanaman kangkung
·         Mengukur laju pertumbuhan tanman dari waktu ke waktu

BAB II
Tinjauan Pustaka

Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
    Klorofil
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi
Sinar matahari
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis juga terjadi proses metabolisme lain yang disebut respirasi. Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles, 1997).
Selain faktor luar, (CO2, intensitas cahaya dan suhu) yang mempengaruhi laju fotosintesis, faktor dalam yang juga penting dalam mengontrol proses ini adalah konsentrasi klorofil, defisit air dan konsentrasi enzim. Konsentrasi klorofil pada tingkat yang cukup rendah dapat membatasi laju fotosintesis (Ismail, 2011).
Perbedaan antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang digunakan biasa dikenal dengan Respiratory Ratio atau Respiratory Quotient dan disingkat RQ. Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempurna atau tidaknya proses respirasi tersebut dengan kondisi lainnya (Simbolon, 1989
Klorofil merupakan pigmen hijau tumbuhan dan merupakan pigmen yang paling penting dalam proses fotosintesis. Sekarang ini, klorofil dapat dibedakan dalam 9 tipe : klorofil a, b, c, d, dan e. Bakteri klorofil a dan b, klorofil chlorobium 650 dan 660. klorofil a biasanya untuk sinar hijau biru. Sementara klorofil b untuk sinar kuning dan hijau.
Klorofil pada tumbuhan ada dua macam, yaitu klorofil a dan klorofil b.Kloroplas berasal dari proplastid kecil (plastid yang belum dewasa, kecil dan hampir tak berwarna, dengan sedikit atau tanpa membran dalam). Pada umumnya proplastid berasal hanya dari sel telur yang tak terbuahi, sperma tak berperan disini. Proplastid membelah pada saat embrio berkembang, dan berkembang menjadi kloroplas ketika daun dan batang terbentuk. Kloroplas muda juga aktif membelah, khususnya bila organ mengandung kloroplas terpajan pada cahaya. Jadi, tiap sel daun dewasa sering mengandung beberapa ratus kloroplas. Sebagian besar kloroplas mudah dilihat dengan mikroskop cahaya, tapi struktur rincinya hanya bias dilihat dengan mikroskop elektron.


BAB III
Metodologi Pengamatan

3.1 Bahan dan Alat
Bahan : benih tanaman kangkung yang viable pupuk (NPK) dan pestisida.
Alat    : cangkul, alat ukur pertumbuhan (penggaris, meteran kainj, oven) dan sprayer.

3.2 Cara Kerja
1.      Siapakan lahan untuk penanaman lahan kangkung darat. Tebarkan pupuk kandang pada  
          lahan. (jika lahan masih memerlukan pupuk kandang)
2.      Tanam benih kangkung pada lahan yang telah disiapkan pada jarak tanam 10m x 30cm.
3.      Pada saat tanam berikan pupuk NPK (15-15-15) secara alur. Dosis pupuk mengikuti  
         Dosis standar pada budidaya tanaman kangkung darat.
4.     Ukur pertumbuhan tanaman setiap minggu, dengan mengukur tinggi tanaman, jumlah
         daun dan berat kering tanaman.
5.      Buatlah plot pertumbuhan (sumbu Y) dan umur tanaman (sumbu X)
6.      Hitung laju pertumbuhan dari 7 HST ke 14 HST, 14 HST ke 21 HST dst.
7.      Bahas dan buatlah laporan. 



BAB IV
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
4.1.Hasil Pengamatan

Perlakuan
JKJ
Keterangan
Daun Terbuka
Tidak terjadi perubahan warna pada daun, terjadi fotosintesis
·         Warna daun tetap
·         Terjadi fotosintesis pada daun
Daun Tertutup
Terjadi perubahan warna pada daun, tidak terjadi fotosintesis,adanya amilum pada daun
·         Warna daun berubah
·         Gelap menunjukkan adanya amilum pada daun


4.2 Pembahasan
Daun yang berada pada tempat terang dan gelap, setelah direndam dengan air panas daunnya menjadi hijau kekuningan yang menunjukkan daun telah layu. Setelah direndam dalam alkohol, daun menjadi kuning. Setelah penambahan iod, daun tetap kuning. Hal ini tidak menunjukkan adanya amilum yang terbentuk, secara tidak langsung menunjukkan bahwa tidak terjadi fotosintesis. Daun di tempat yang gelap dan terang tidak menunjukkan adanya perbedaan setelah diberi perlakuan khusus. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pada daun yang di tempat terang tidak ada sinar matahari yang masuk akibat tertutup alumunium foil.
Selain itu, CO2 yang merupakan bahan utama pembentuk amilum juga tidak dapat masuk karena stomata daun tertutup oleh aluminium foil. Meskipun ada CO2 yang dapat masuk tapi jumlahnya tidak cukup untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Hasil yang sama juga diperoleh pada daun mangga Mangifera indica yang ditutupi oleh aluminium foil yang sama sekali tidak menimbulkan bercak berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum dan terjadi fotosintesis.
Berdasarkan teori, daun yang menunjukkan adanya amilum yang terkandung di dalamnya setelah pemberian iod akan muncul bercak berwarna hitam yang menandakan terjadinya fotosintesis. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu adanya CO2 yang cukup dan energi cahaya matahari yang cukup.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis :
1. Ketersediaan air
2. Intensitas cahaya
3. Konsentrasi karbondioksida (CO2)
Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas karbon dengan bgian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi karbon akan tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena kertas karbon mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dpat berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak mendapat perlakuan, akan tampak bercak-bercak ungu kehitam-hitaman yang menandakan ada amilum.
BAB V
Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.
1.      Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen.
 2.   Intensitas cahaya matahari dan karbondioksida ikut mempengaruhi pembentukan oksigen pada proses ini.
 3. Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.
 4. Bagian daun yang tidak tertutup kertas karbon menghasilkan warna ungu kehitam-hitaman yang menandakan terbentuknya amilum yang berarti menunjukkan terjadinya fotosintesis.
 5. Bagian daun yang ditutupi kertas karbon tidak mengalami perubahan warna dan ini berarti tidak terjadinya fotosintesis dan tidak terdapat amilum.
 6.Semakin besar intensitas cahaya dan konsentrasi CO2 maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat.



Daftar Pustaka

Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.
Kimball, John. W.1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.
Anonim, 2007, Fotosintesis, http://id.wikipedia.org/, diakses pada tanggal 20 November
2012-12-10
Dalimunthe, A., 2004, Stomata Biosintesis, Mekanisme Kerja Dan Peranannya Dalam Metabolisme, http://pustaka.ut.ac.id/, diakses pada tanggal 24 November 2012
Kartasaputra, A.,G., 1998, Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan, tentang sel dan jaringan,
Bina Aksara, Jakarta.
Lakitan, B., 1993, Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Salisbury, F.B. dan Ross, C.W., 1995, Fisiologi Tumbuhan Jilid 2, ITB Press, Bandung.
Ismail dan Abdul Muis, 2011. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi
FMIPA UNM. Makassar.
Lakitan B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Lovelles. A. R. 1997. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah Tropik. PT Gramedia.
Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar