LAPORAN
PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
ACARA 5
FOTOSINTESIS
Di Susun Oleh :
Nama : Diah Kartika Sari
NPM : E1J011078
Dosen Pembimbing : IbuRustikawati
Co-ass : Fahriza
Hari / Waktu/Kel :
Senin/ 14.00 WIB/2
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2012
BAB
I
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus
oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara
untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan.
Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu
makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang
dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk
oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi
karbon adalah proses pengubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2
oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses
fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses
ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun
yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas.
Fotosintesis sendiri berlangsung dengan
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti intensitas cahaya (laju fotosintesis
maksimum ketika banyak cahaya), konsentrasi karbon dioksida (semakin banyak
karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan
tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis), suhu (enzim-enzim yang bekerja
dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya
laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas
toleransi enzim), kadar air (kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata
menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju
fotosintesis), kadar fotosintat (hasil fotosintesis) (jika kadar fotosintat
seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar
fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang), dan tahap pertumbuhan.
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi
yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat
dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya
mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam
mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur
membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi
karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar
dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida (Kimball, 1992).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang
terdapat dalam proses fotosintesis dapat dilakukan dengan berbagai percobaan,
diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada
daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data
yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel (Ellis, 1986).
1.2
Tujuan
·
Mengamati
dan mengukur pertumbuhan sigmoid pada tanaman kangkung
·
Mengukur
laju pertumbuhan tanman dari waktu ke waktu
BAB II
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa
organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan
bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi
energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan
untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat
dituliskan :
Klorofil
6CO2 + 6H2O C6H12O6
+ 6O2 + Energi
Sinar matahari
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka
jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang
diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan
kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis juga terjadi proses metabolisme
lain yang disebut respirasi. Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian
senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi
bahan organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun
anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan
karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen
tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida,
seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles,
1997).
Selain faktor luar, (CO2, intensitas
cahaya dan suhu) yang mempengaruhi laju fotosintesis, faktor dalam yang juga
penting dalam mengontrol proses ini adalah konsentrasi klorofil, defisit air
dan konsentrasi enzim. Konsentrasi klorofil pada tingkat yang cukup rendah
dapat membatasi laju fotosintesis (Ismail, 2011).
Perbedaan antara jumlah CO2 yang
dilepaskan dan jumlah O2 yang digunakan biasa dikenal dengan Respiratory
Ratio atau Respiratory Quotient dan disingkat RQ. Nilai RQ ini
tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempurna atau tidaknya
proses respirasi tersebut dengan kondisi lainnya (Simbolon, 1989
Klorofil merupakan pigmen hijau tumbuhan dan merupakan
pigmen yang paling penting dalam proses fotosintesis. Sekarang ini, klorofil
dapat dibedakan dalam 9 tipe : klorofil a, b, c, d, dan e. Bakteri klorofil a
dan b, klorofil chlorobium 650 dan 660. klorofil a biasanya untuk sinar hijau
biru. Sementara klorofil b untuk sinar kuning dan hijau.
Klorofil pada tumbuhan ada dua macam, yaitu klorofil a
dan klorofil b.Kloroplas berasal dari proplastid kecil (plastid yang belum
dewasa, kecil dan hampir tak berwarna, dengan sedikit atau tanpa membran
dalam). Pada umumnya proplastid
berasal hanya dari sel telur yang tak terbuahi, sperma tak berperan disini.
Proplastid membelah pada saat embrio berkembang, dan berkembang menjadi
kloroplas ketika daun dan batang terbentuk. Kloroplas muda juga aktif membelah,
khususnya bila organ mengandung kloroplas terpajan pada cahaya. Jadi, tiap sel
daun dewasa sering mengandung beberapa ratus kloroplas. Sebagian besar
kloroplas mudah dilihat dengan mikroskop cahaya, tapi struktur rincinya hanya
bias dilihat dengan mikroskop elektron.
BAB III
Metodologi
Pengamatan
3.1 Bahan dan Alat
Bahan : benih tanaman kangkung yang viable pupuk (NPK)
dan pestisida.
Alat : cangkul,
alat ukur pertumbuhan (penggaris, meteran kainj, oven) dan sprayer.
3.2 Cara Kerja
1.
Siapakan
lahan untuk penanaman lahan kangkung darat. Tebarkan pupuk kandang pada
lahan. (jika lahan masih
memerlukan pupuk kandang)
2.
Tanam benih
kangkung pada lahan yang telah disiapkan pada jarak tanam 10m x 30cm.
3.
Pada saat
tanam berikan pupuk NPK (15-15-15) secara alur. Dosis pupuk mengikuti
Dosis standar pada budidaya tanaman kangkung darat.
4. Ukur pertumbuhan
tanaman setiap minggu, dengan mengukur tinggi tanaman, jumlah
daun dan berat kering tanaman.
5.
Buatlah plot
pertumbuhan (sumbu Y) dan umur tanaman (sumbu X)
6.
Hitung laju
pertumbuhan dari 7 HST ke 14 HST, 14 HST ke 21 HST dst.
7.
Bahas dan
buatlah laporan.
BAB IV
Hasil
Pengamatan dan Pembahasan
4.1.Hasil Pengamatan
Perlakuan
|
JKJ
|
Keterangan
|
Daun
Terbuka
|
Tidak terjadi perubahan warna pada daun, terjadi fotosintesis
|
·
Warna daun tetap
·
Terjadi fotosintesis pada
daun
|
Daun
Tertutup
|
Terjadi perubahan warna pada daun, tidak terjadi fotosintesis,adanya
amilum pada daun
|
·
Warna daun berubah
·
Gelap menunjukkan adanya
amilum pada daun
|
4.2 Pembahasan
Daun yang berada pada tempat terang
dan gelap, setelah direndam dengan air panas daunnya menjadi hijau kekuningan
yang menunjukkan daun telah layu. Setelah direndam dalam alkohol, daun menjadi
kuning. Setelah penambahan iod, daun tetap kuning. Hal ini tidak menunjukkan
adanya amilum yang terbentuk, secara tidak langsung menunjukkan bahwa tidak
terjadi fotosintesis. Daun di tempat yang gelap dan terang tidak menunjukkan
adanya perbedaan setelah diberi perlakuan khusus. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena pada daun yang di tempat terang tidak ada sinar matahari yang
masuk akibat tertutup alumunium foil.
Selain itu, CO2 yang merupakan
bahan utama pembentuk amilum juga tidak dapat masuk karena stomata daun
tertutup oleh aluminium foil. Meskipun ada CO2 yang dapat masuk tapi jumlahnya
tidak cukup untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Hasil yang sama juga
diperoleh pada daun mangga Mangifera indica yang ditutupi oleh aluminium foil
yang sama sekali tidak menimbulkan bercak berwarna hitam yang menunjukkan adanya
amilum dan terjadi fotosintesis.
Berdasarkan teori, daun yang
menunjukkan adanya amilum yang terkandung di dalamnya setelah pemberian iod
akan muncul bercak berwarna hitam yang menandakan terjadinya fotosintesis.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu adanya CO2 yang cukup dan
energi cahaya matahari yang cukup.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi fotosintesis :
1. Ketersediaan air
2. Intensitas cahaya
3. Konsentrasi karbondioksida (CO2)
Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas
karbon dengan bgian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi
karbon akan tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun
telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena kertas karbon
mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dpat
berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak mendapat perlakuan, akan tampak
bercak-bercak ungu kehitam-hitaman yang menandakan ada amilum.
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang
diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.
Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.
1. Gelembung-gelembung
yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen.
2. Intensitas cahaya matahari dan karbondioksida
ikut mempengaruhi pembentukan oksigen pada proses ini.
3.
Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan
energi matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.
4.
Bagian daun yang tidak tertutup kertas karbon menghasilkan warna ungu
kehitam-hitaman yang menandakan terbentuknya amilum yang berarti menunjukkan
terjadinya fotosintesis.
5.
Bagian daun yang ditutupi kertas karbon tidak mengalami perubahan warna dan ini
berarti tidak terjadinya fotosintesis dan tidak terdapat amilum.
6.Semakin
besar intensitas cahaya dan konsentrasi CO2 maka proses fotosintesis berlangsung
semakin cepat.
Daftar
Pustaka
Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali
Press, Jakarta.
Kimball, John. W.1992. Biologi Umum. Erlangga,
Jakarta.
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi
Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.
Anonim, 2007, Fotosintesis,
http://id.wikipedia.org/, diakses pada tanggal 20 November
2012-12-10
Dalimunthe, A., 2004, Stomata Biosintesis, Mekanisme
Kerja Dan Peranannya Dalam Metabolisme, http://pustaka.ut.ac.id/, diakses pada
tanggal 24 November 2012
Kartasaputra, A.,G., 1998, Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan, tentang sel dan jaringan,
Kartasaputra, A.,G., 1998, Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan, tentang sel dan jaringan,
Bina Aksara, Jakarta.
Lakitan, B., 1993, Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan,
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Salisbury, F.B. dan Ross, C.W., 1995, Fisiologi Tumbuhan Jilid 2, ITB Press, Bandung.
Salisbury, F.B. dan Ross, C.W., 1995, Fisiologi Tumbuhan Jilid 2, ITB Press, Bandung.
Ismail dan Abdul Muis, 2011. Penuntun Praktikum
Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi
FMIPA UNM. Makassar.
Lakitan B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman.
Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Lovelles. A. R. 1997. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah
Tropik. PT Gramedia.
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar