LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR DASAR ILMU TANAH
ACARA 4
KADAR LENGAS, BERAT VOLUME, BERAT JENIS
DAN POROSITAS TOTAL TANAH
DI SUSUN
OLEH :
NAMA : DIAH
KARTIKA SARI
NPM : E1J011078
CO-ASS : - ATRI NOPRI JAYANTI
-HENRI GUNAWAN
SHIFT/TANGGAL :KAMIS/JAM
08.00
LABORATORIUM ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
a.
Kadar lengas
Dalam
ilmu tanah, pengertian kadar lengas sedikit perbedaan dengan kadar air. Kadar
lengas tanah mencakup air dan bahan-bahan yang terlarut di dalamnya sedangkan
kadar air tanah mengandung pengertian air murni yang terkandung dalam tanah.
Dalam kenyetaannya, air yang ada di dalam tanah merupakan suatu larutan bukan
air murni. Nilai kadar lengas tanah di kering anginkan sekitar 0,5 pada tanah
mineral yang jenuh hingga mencapai 3,0 pada tanah-tanah organik yang jenuh.
b. Berat volume dan
berat jenis
Berat
volume (BV) tanah merupakan rasio antara berat dan volume total contoh tanah
termasuk volume ruang pori yang ada di dalamnya. Berat jenis (BJ) tanah adalah
rasio antara berat total partikel-partikel padat tanah dengan volume total
partikel-partikel padat tanah dengan volume ruang pori yang ada diantara
partikel. Nilai BV pada tanah hutan berkisar antara 0,5 – 4,0 g/cm3 sementara
itu nilai BJ sangat mendekati 2,65 g/cm3. Nilai BV dan BJ yang terendah
kemungkinan ditemui pada horizon Organik yang kaya bahan organik sedangkan
nilai tertinggi ditemui pada horizon B dan C. untuk BV, variasi tadi dapat pula
dipengaruhi oleh sistem pengolahan lahan misalnya penggunaan alat-alat berat
pada penebangan pohon dapat meningkatkan nilai BV secara drastis.
c. Porositas Total
Salah
satu aspek fisik tanah yang sangat penting dalam bidang pertanian dan kehutanan
adalah struktur tanah yang diartikan sebagai susunan partikel-partikel primer
menjadi partikel-partikel sekunder
(agregat) termasuk pori-pori yang ada diantaranya. Volume ruang pori yang ada
didalam tanah dinyatakan sebagai porositas total (Pt) dan didefinisikan sebagai
fraksi dari volume total tanah yang ditempati oleh pori-pori. Porositas tanah
sangat penting dalam berbagai aspek seperti pergerakan dan ketersedian air dan
udara dalam tanah serta untuk tumbuh akar, dan aktivitas mikroba tanah. Nilai
Pt tanah selalu berbanding terbalik dengan nilai BV.
1.2Tujuan Praktikum
1. Kadar Lengas
-Menetapkan
kadar lengas tanah kering angin.
-Menetapkan
kadar lengas tanah jenuh
-Menetapkan
kadar lengas tanah kapasitas lapang
2.
Berat Volume dan Berat Jenis
-Menetapkan
berat volume beberapa contoh tanah
-Menetapkan
berat jenis beberapa contoh tanah
3.
Porositas Total
-Menetapkan
porositas total tanah melalui pengukuran langsung
-Menghitung
nilai porositas total tanah dnegan menggunakan BV dan BJ.
BAB II
Tinjauan Pustaka
a. Kadar Lengas
Lingkup
lengas tanah adalah petunjuk umum tentang keadaan lengas tanah. Secara kasar
menunjukan tanah berada dalam keadaan kering atau lembab berdasarkan keadaan
dalam penggal baku tanah (Soil ontrol ection), yaitu mintakat antara jeluk 10
dan 30 cm dalam tanah lempungan atau antara 30 dan 90 cm dalam tanah pasiran.
Penetapan
kadar lengas tanah dapat dilakuakn secara tidak langsung atau langsung. Metode
langsung diartikan sebagai metode dimana air dikeluarkan dari sampel misalnya
melalui evaporasi selanjutnya jumlah air yang dikeluarkan tersebut ditentukan.
Cara yang paling umum digunakan dalam menentukan jumlah air yang dikeluarkan
adalah dengan mengukur kehilangan berat sample (Gardner,1986).
Penetapan
kadar lengas secara tidak langsung
dilakuan dengan mengevaluasi perubahan sifat-sifat bahan yang berkorelasi
dengan keberadaan air di dalam tanah.
Dua sifat-sifat tersebut yang paling banyak digunakan adalah :
1. Jumlah
dan laju penyebaran neutron
2. Konduktifitas
dan kapasitas listrik didalam tanah.
Keuntungan dari metode tidak langsung ini
adalah pengukuran dapat dilakukan secara cepat dan tidak mengganggu lingkungan
disekitarnya. (Poewowidodo, 1992).
b.
Berat
Volume dan Berat jenis
Pengukuran
BV pada prinsipnya dilakukan dengan menghitung berat partikel-partikel padatan
tanah total termasuk volume padatan, cairan dan udara. Pengukuran BJ dilakukan
dengan menetapkan berat partikel-partikel padatan dan volume dari padatan itu sendiri, tidak termasuk
udara dan volume cairan. BV umumnya ditentukan dengan metode ring sampel dan
metode lilin sedangkan BJ tanah umumnya ditetapkan dengan menggunakan metode
Pyonometer. Meskipun pyonometer itu sendiri dapat juga diganti dengas gelas ukur, prinsip kerja keduanya
adalah sama. Variasi dari metode ini juga terjadi pada larutan yang digunakan
untuk menetapkan volume partikel padatan. Sabagaian ahli merekomendasikan minyak
tanah, sedangkan yang lain cukup dengan menggunakan aquades.
c.
porositas
Total
Salah
satu aspek fisik tanah yang sangat penting dalam bidang pertanian dan kehutanan
dalah struktur tanah, yang artinya sebagai susunan partikel-partikel primer
menjadi partikel-partikel sekunder (agregat), termasuk pori-pori yang ada
diantaranya.
Pengukuran porositas total tanah pada
prinsipnya adalah menentukan volume ruang pori yang ada diantara
partikel-partikel padatan, nilai Pt dapat ditentukan melalui dua cara yaitu pengukuran dan perhitungan.
Metode yang umum digunakan ialah menggunakan contoh tanah utuh di dalam ring sampel.
Metode lain adalah dengan menggunakan metode thinsection (Klami, 1992 )
Keragaman
berat volume tanah sangat bergantung pada jenis fraksi penyusunan tanah
termasuk tekstur tanah. tanah-tanah yang bertekstur jarang biasanya biasanya
mempunyai berat volume yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang agak
pejal. pertumbuhan akar akan terhambat pada
tanah-tanah yang mempunyai berat volume lebih dari 1,6 g/cm3.
Perkembangan akar akan terhenti pada tanah yang mempunyai berat volume antara
1,7 hingga 1,9 g/cm3 sementara itu nilai berat jenis sangat
mendekati 2,65 g/cm3 dengan standar deviasi tidak lebih dari 0,15 g/cm3.
Nilai BV dari Bj yang terendah ditemui pada horizon O yang banyak mengandung
bahan organik dan tertinggi pada horizon B ( Suhardi, 1997 ).
BAB III
Metodelogi
-Kadar Lengas Tanah
Kering Angin ( la ) : Metode Gravimerik sedangkan
alat dan bahan yang digunakan adalah tanah kering angin, cawan dan ove. Cara
kerjanya adalah :
·
Menimbang botol tembaga yang
berguna untuk mengeringkan tanah di dalam oven (Wb)
·
Memasukkan 10 gram contoh
tanah ke dalam botol diatas dan kemudian menmbangnya.
·
Mengeringkan tanah yang
terdapat dalam botol itu pada suhu 1050 C selama 24 jam kemudian mengukur atau
menghitung ( Wbt ).
·
Menghitung kada lengas tanah
kering, La (dalam g/g) dengan menggunakan rumus :
La
= (Wbta-Wbt) / ( Wbt – wb )
·
Memperoleh nilai kadar
lengas berdasarkan berat kering tanah kering dengan satuan g/g
-Kadar
lengas Tanah jenuh ( lj ) dan kapasitas lapang ( li ) :
bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah contoh tanah utuh,
ring sampel, kasa, karet, bak untuk penjuhan contoh tanah, rak, timbangan dan
ove. Cara kerjanya :
Ø Merendam
kembali ring sampel yang berisi contoh tanah hingga permukaan air berada sekita
2 cm dibawah permukaan tanah selaman 24 jam
Ø Memindahkan
ring sampel beserta isinya yang jenuh ai ke timbangan kemudian mencatat
beratnya ( Wst ).
Ø Meletakkan
contoh tanah diatas rak dan membiarkan air yang ada didalamnya keluar memlalui
proses gravitasi dan penguapan selama 24 jam. Kemudian menimbang kembali berat sampel
dan isinya (Wstl ).
Ø Pada
bagian bawah ring sampel ditutup kain kasa dan mengikat dengan karet.
Ø Memasukkan
ring sampel ke dalam oven dan mengringkannya pada suhu 1050 C selama 48 jam
kemudian menimbang ring sampel ( Wst ).
Ø Membersihkan
ring sampel dari contoh tanah kemudian meninbangnya ( Ws )
Ø Menghitng
nilai kadar lengas tanah jenuh, Lj, dan tanaha kapasitas lapang, LKL ( semua
dalam g/g ) dengan menggunakan rumus :
Lj
= ( Wst – Wst ) / Wst – Ws )
Ll
= ( Wstl – Wst ) / ( Wst – Ws )
-Berat
Volume ( Metode Ring sampel ): bahan dan alat yang
digunakan dalam acara ini adalah ring sampel berisi contoh tanah utuh,
timbangan dan oven. Cara kerjanya :
q Mengukur
luas Penampang ( A ) dan tinggi ( H ) dari ring sampel yang digunakan dalam
penetapan Lj dan Ll. Kemudian menghitung volume ring sampel tersebut
q Menghitung
nilai BV dengan persamaan :
BV
= ( Wst – Ws ) / V
-Berat
jenis : alat dan bahannya adalah tanah kering yang
telah dihaluskan, prcnometer, akuades, timbangan, tunggku pemanas dan oven.
Cara kerjanya :
q Menimbang
pycnometer ( termasuk penutupnya ) yang bersih dan kering (wp). Bila pycnometer
tidak tersedia maka gelas ukur ( 25,50 atau 100 mL ) dapat digunakan dalam
praktikum ini.
q Menambahkan
10 g tanah kering angin yang telah diayak . Apabila gelas ukur yang digunakan
maka menambahkan 50 g tanah. Selanjutnya membersihkan pycnometer dari tanah
yang mungkin menempel kemudian menimbang ( Wpt ).
q Menimbang
10 g duplikat contoh tanah dan menetapkan kadar airnya dengan mengeringkannya
di oven ( 105 0 C ) selama 12 jam. Mengoreksi nilai Wpt dengan cara
menguranginya dengan berat dalam duplikat contoh tanah.
q Mengisi
pycnometer dengan air akuades kemudian mencuci tanah yang menempel di leher
bagian dalam hingga masuik ke tabung. Membuang udara yang terperangkap di dalam
agrgat dengan mendidihkan air secara perlahan selama beberapa menit dan
mencegah kehilangan tanah oleh meluapnya.
q Mendidihkan
akuades di tabung terpisah kemudian mendinginkan pada suhu ruang.
q Mendinginkan
pycnometer beserta isinya pada suhu ruang kemudian menambahkan akuades hinga
memenuhi pycnometer kemudian memasukkan alat penutup dan mengeringkan dan
bersihkan bagian luar bejana reaksi tersebut dengan kain kering.
q Menimbang
pycnometer dan isinya ( Wpta ) dan mengukur suhu suspensi setelah didingan pada suhu ruang.
q Mengeluarkan
isi pycnometer kemudan mencuci isinya sampai bersih.
q Menghitung
BJ dnegan persamaan berikut :
BJ
= Parasit ( Wpt – Wp ) / ( Wpt – Wp ) – ( Wpta – Wpa ).
-Porositas tanah Total ( metode Ring sampel
) : alat dan bahan yang digunakan adalah ring sampel yang berisi contoh
tanah utuh, bak berisi air, timbangan dan oven.Cara kerjany
Ø Mengalikan
nilai Lj yang diperoleh dari persamaa Lj =
( Wst - Wst ) / ( WSt-Ws ) dengan BI yang diperoleh dari persamaan BV =
( Wst – Ws ) / V kemudian membagi dengan Bj air.
Ø Hasil
perkalian dan pembagian tersebut diperoleh kadar lengas volumetrik tanah jenuh
dengan satuan Cm3 per cm3 tanah
Ø Dalam
kondisi jenuh semua ruang pori tanah yang terisi oleh air. Oleh sebab itu nilai
kadar lengas volumtrik diatas adalah juga
nilai porositas total tanah. Kemudian menghitung porositas total tanah
dengan menggunakan rumus :
Pt
= 1 – ( BI / BJ )
BAB IV
Hasil Pengamatan Dan Pembahasan
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel
1. Kadar lengas kering udara
Sampel
|
Wb (g)
|
Wbt (g)
|
Wbta (g)
|
La (%)
|
Topsoil
|
27,078
|
32,078
|
35,846
|
|
Subsoil
|
27,812
|
37,812
|
36,53
|
|
Tabel 2. Kadar lengas kapasitas lapang
dan jenuh
Sampel
|
Wstj
|
Wstl
|
Wst
|
Ws
|
Lj (%)
|
Ll (%)
|
Topsoil
|
459,6
|
445,7
|
374,8
|
149,5
|
|
|
Subsoil
|
419,4
|
402,9
|
345,6
|
143,7
|
|
|
Tabel 3. Berat Volume
Sampel
|
Wst
|
Ws
|
A
|
H
|
V
|
BV(g/cm3)
|
Topsoil
|
374,8
|
149,5
|
44,15
|
4,8
|
211,92
|
|
Subsoil
|
345,6
|
143,7
|
44,15
|
5,1
|
225,16
|
|
Tabel 4. Berat Jenis
Sampel
|
a
|
b
|
c
|
d
|
t1
|
BD1
|
t2
|
BD2
|
KL
|
Bj
|
Topsoil
|
23,73
|
78,62
|
60,70
|
84,88
|
28
|
0,9963
|
28
|
0,9963
|
|
|
Subsoil
|
24,40
|
80,10
|
60,102
|
84,79
|
29
|
0,9960
|
28
|
0,9963
|
|
|
Tabel 5. Porositas Total
Sampel
|
Lj
|
BV
|
Bj air
|
Pt
|
Bj
|
BV
|
Pt
|
Topsoil
|
|
|
|
|
|
|
|
Subsoil
|
|
|
|
|
|
|
|
4.2 Perhitungan
Hasil data diatas dapat saya peroleh hitungan yaitu
:
Tabel
I. Kadar lengas tanah kering angin ( La )
a.
Topsoil
a. Subsoil
Tabel
II. Kadar lengas Kapasitas jenuh (Lj) dan lapang (Ll)
a. Topsoil
b. Subsoil
Tabel
III. Berat Volume ( BV )
a. Topsoil
b. Subsoil
Tabel
IV. Berat jenis tanah (BJ)
a. topsoil
b. Subsoil
Tabel
V. Porositas Total ( Pt ) : Pt = 1 - (
Bv/Bj )
a.
Topsoil
b. Subsoil
4.3 Pembahasan
Setelah
dilakukan pengamatan pada pengamatan kadar lengas, Berat volume, Berat jenis,
dan Porositas total tanah, maka diperoleh perbandingan perhitungan untuk
lapisan Topsoil dan Subsoil pada masing-masing pengamatan.
Yang pertama pada pengamatan kadar
lengas kering udara ( La ) diperoleh perbandingan perhitungan, untuk topsoil diperoleh
La = 1,15 dan untuk subsoil diperoleh La = 1,35 . dari kedua perhitungan ini maka diperoleh
perbandingan untuk kadar lengas kering udara yang tertinggi adalah pada lapisan
tanah subsoil sebesar.
Kemudian
yang kedua pada pengamatan kadar lengas kapasitas lapang (Li) dan jenuh (Lj)
diperoleh perbandingan perhitungan, untuk lapisan topsoil adalah Lj = 0,376dan
Ll = 0,31serta untuk lapisan subsoil adalah Lj = 0,365 dan Ll =.0,28 Dari perhitungan Lj dan Ll pada topsoil dan
subsoil maka diperoleh perbandingan untuk kadar lengas tanah jenuh dan
kapasitas lapang yang tertinggi terletak pada lapisan tanah yang kedua yaitu
subsoil, sehingga pada lapisan subsoil ini maka diketahui banyaknya jumlah air
yang dikeluarkan dalam tanah.
Yang
ketiga pada pengamatan berat volume (BV) diperoleh untuk lapisan tanah topsoil
diperoleh BV = 1,06 dan untuk lapisan tanah subsoil diperoleh
BV = 0,89 . Dari kedua perhitungan BV
antara lapisan tanah topsoil dan lapisan tanah subsoil maka diperoleh
perbandingan perhitungan yang mana nilai tertinggi untuk BV terletak pada
lapisan tanah subsoil sehingga pada lapisan tanah subsoil ini terdapat berat dan volume, contoh tanah termasuk
volume ruang pori yang paling besar..
Kemudian
yang keempat pada pengamatan berat jenis (Bj) dsiperoleh perhitungan untuk
lapisan tanah topsoil dimana diperoleh Bj = dan
diperoleh untuk lapisan tanah subsoil Bj = . .Sehingga dari perolehan perhitungan untuk
Bj untuk kedua lapisan tanah tersebut maka dapat diketahui perbandingan
perhitungan untuk Bj yang tertinggi terletak pada lapisan tanah subsoil.
Serta
yang kelima pada perhitungan porositas tota (Pt) diperoleh perhitungan untuk
Pt1 lapisan tanah topsoil Pt = dan
untuk tanah subsoil diperoleh perhitungan Pt1 = . Pada perhitungan porositas total yang
pertama ini antara topsoil dan subsoil diperoleh perbandingan perhitungan untuk
porositas total yang tertinggi terletak pada lapisan tanah yang kedua yaitu
subsoil. Pada lapisan ini volume ruan pori yang terbesar yang ada diantara
partikel-partikel padatan. Kemudian untuk perhitungan yang kedua Pt2, untuk tanah topsoil Pt2
= dan untuk lapisan tanah subsoil Pt
= . Dari perhitungan Pt yang kedua
ini dapat diketahui perbandingan perhitungan antara topsoil dan subsoil, dimana
yang memiliki porositas total yang besar terletak pada lapisan kedua yaitu
subsoil. Sehingga dapat diketahui padfa lapisan subsoil inilah volume ruang
pori yang terbesar yang ada diantara partikel-partikel padatan.
Dari hasil perbandingan perhitungan
diatasmulai dari table 1 sampai table 5 nilai yang tertinggi terdapat pada
lapisan kedua atau subsoil.
BAB V
Kesimpulan
Dari percobaan yang
saya lakukan dapat diambil kesimpulan
diantaranya :
1. kadar
lengas tanah kering angin ( La ) berbeda dari lapisan 1 lebih kecil sedangkan
untuk lapisan 2 sedang serta lapisan 3 relatif besar.
Dengan rumus : La = (Wbta – Wbt) / (Wbt – Wb).
2. Untuk
menetepkan dan mencari perhitungan untuk kadar lengas tanah jenuh (Lj) dan
kapasitas lapang (Ll).
Dengan rumus : Lj = (Wstj-Wst) / (Wst-Ws)
Lj = (Wstl-Wst) /
(Wst-Ws)
3. Untuk Nilai Bj dan BV sama yaitu lapisan I lebih kecil dari
lapisan berikutnya akan tetapi berbeda dengan porositas total. hal tersebut
berlawanan dengan tinjauan pustaka yang saya buat sebab untuk lapisan I lebih
besar dari lapisan berikutnya.
4. Untuk
menetapkan porositas total tanah melalui penggunaan langsung serta menghitung
nilai mporositas total tanah dengan menggunakan nilai BV dan BJ.
dimana rumusnya : PI = 1- (BV/BJ)
5. Kadar lengas tanah dipengaruhi oleh sifat
mengembang dan mengikat tanah dan Nilai BV yang tinggi biasanya menghambat
pertumbuhan tanaman dan nilai BV yang rendah disebabkan oleh karena jumlah pori
yang tinggi.
Daftar Pustaka
Anonim. 2006. Penuntun Praktikum
Dasar-Dasar Ilmu tanah Fakultas Pertanian universitas Bengkulu. Bengkulu.
Darmawijaya, Isa. 1990. Klasifikasi tanah. Gadjah Mada
University Press: Yogyakarta.
Poerwowidodo. 1992. Metode Selidik Tanah. Usaha Nasional: Surabaya.
Suhardi. 1997. Kontrak Perkuliahan
Dasar-dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian UNIB. Bengkulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar