Jumat, 19 April 2013

Laporan Praktikum Fisiologi Tanaman Acra 6


LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
                                                   ACARA VI
RESPIRASI

Di Susun Oleh :
            Nama                          : Angga Purnama
            NPM                           : E1J011095
            Dosen Pembimbing   : IbuRustikawati
            Co-ass                         : Fahriza
            Hari / Waktu/Kel       : Senin/ 14.00 WIB/2
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
BAB I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Air merupakan salah satu faktor penentu bagi berlangsungnya kehidupan tumbuhan.banyaknya air yang ada di dalam tubuh tumbuhan,selalu mengalami fluktuasi tergantung pada kecepatan proses masuknya air kedalam tubuh tumbuhan dan kecepatan proses penggunaan air oleh tubuh tumbuhan,dan kecepatan proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa cairan dan uap atau gas.proses keluarnya atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat membentuk uap atau gas ke udara di sekiyar tubuh tumbuhan,transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar yaitu luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah, bahkan akar. Cepat lambatnya proses transpirasi ditentukan oleh faktor - faktor yang mampu merubah wujud air sebagai cairan ke wujud air sebagai uap atau gas dan faktor - faktor yang mampu menyebabkan pergerakan uap atau gas.faktor factor tersebut meliputi suhu, cahaya, kelembaban udara, dan angin.Di samping itu luas permukaan jaringan epidermis atau luka tempat proses transpirasi berlangsung juga ikut berperan.

1.2  Tujuan
Mempelajari pengaruh suhu terhadap laju respirasi kecambah kacang hijau.





BAB II
Tinjauan Pustaka

Mekanisme Transpirasi
Air di serap kedalam akar secara osmosis melalui rambut akar,sebagian besar bergerak menurut gradient potensial air melalui xylem.air dalam pembuluh xylem memgalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagia n atas. sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xylem dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.
Laju transpirasi di pengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban dan tersedianya air tanah.Faktor-faktor ini mempengaruhi prilaku stoma yang membuka dan menutupnya di control oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka terjadi pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potomer.
Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat di hindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati. Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata, sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit.Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil CO2 dari udara untuk berfotosintesis. Lebih dari 20% air yang di ambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang di transpirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga, dan buah. Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organic terlarut dari akar ke daun melalui xylem.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
Klorofil
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O
Sinar matahari
Selain melakukan fotosintesis, tumbuhan juga melakukan respirasi. Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles, 1997).
Bahan organik yang dioksidasi adalah glukosa (C6H12O6) pada proses respirasi maka persamaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 + 6H2O 6CO2 + 12H2O + Energi
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol CO2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Diketahui nilai RQ (Respiration Quotient) untuk karbohidrat = 1, protein <> 1 (1,33). Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempuran tidaknya proses respirasi dan kondisi lainnya (Krisdianto dkk, 2005).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu organisme antara lain: umur/usia organisme tersebut, bobot dari kegiatan yang dilakukan, ukuran organisme itu sendiri, keadaan lingkungan sekitar, serta cahaya juga mempengaruhi rata-rata pernapasan air.
KR (Koesien Respirasi)
Jumlah CO2 yang terlepas dibagi dengan jumlah O2 yang dperlukan dalam respirasi disebut koesien respirasi.
Koesien respirasi itu 1, jika yang menjadi substrat itu gula ( glukosa dan Fruktosa ). Sedang gula mengalami oksidasi sempurna sampai memberikan nilai akhir CO2 dan H2O. Jumlah KR dalam proses respirasi jarang !1 hal ini disebabkan berbagai macam faktor.
Faktor-faktor yang menyebabkan KR menyimpang
1. Substrat
2. Temperatur
3. Kadar O2
4. Konsentrasi CO2 dalam udara
5. Persediaan air
6. Cahaya
7. Luka
8. Pengaruh bahan kimia


BAB III
Metodologi Pengamatan
3.1 Alat dan Bahan
            Bahan dan Alat yang di perlukan dalam praktikum ini yaitu kecambah kacang hijau berusia 3 hari,larutan NaOH (0,5N),botol berukuran 200 ml,Kain Kasa,Tali pengikat,buret dan erlemenyer.
3.2 Cara Kerja
1. Letakkan kertas saring pada dasar labu, kemudian beri beberapa mili air.
2. Masukkan kecambah diatas kertas saring tersebut.
3. Tutup dinding labu dengan alumunium foil/kertas karbon.
4. Isilah tabung respirometer dengan larutan NaCl secukupnya melalui ujung tabung yang lain. Samakan permukaan NaCl pada tabung kiri dan kanan dengan membuka sumbat yang terdapat pada labu tempat kecambah. Usahakan permukaan larutan NaCl pada tabung respirometer berada dibagian bawah skala, tidak melebihi batas skala pada bagian atasnya (bagian dekat labu respirometer).
5. Tutup labu respirometer sehingga hubungan dengan udara luar terputus.
6. Catatlah pemukaan larutan pada awal percobaan. Biarkan percobaan berjalan selama 30 menit.
7. Catatlah permukaan larutan sekarang, kemudian masukkan kristal KOH kedalam tabung melalui tabung samping.
8. Diamkan selama 30 menit dan catat lagi perubahan skala yang terjadi.



BAB IV
Hasil Pengamatan dan Pembahasan

4.1 Hasil Pengamatan
Ulangan
control
18C
27C
37C
1




2




3




Rata Rata





4.2 Pembahasan
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu organisme antara lain: umur/usia organisme tersebut, bobot dari kegiatan yang dilakukan, ukuran organisme itu sendiri, keadaan lingkungan sekitar, serta cahaya juga mempengaruhi rata-rata pernapasan. Untuk mengetahui bahwa kecambah kacang hijau melakukan respirasi atau tidak, maka kita dapat mengamati tabung respirometer. Jika kecambah kacang hijau dalam tabung berespirasi maka kita akan menemukan uap air yang menempel dalam tabung respirometer, tetapi jika tidak ada uap air itu artinya kecambah kacang hijau tidak berespirasi. Adanya uap air dijadikan indikator respirasi karena dalam proses respirasi akan dilepaskan karbon dioksida dan uap air.






BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
a. Laju transpirasi tertinggi dengan faktor cahaya terdapat pada 30 menit terakhir yaitu 1030 dengan perlakuan di dalam ruangan.
 b. Laju transpirasi terendah dengan faktor cahaya terdapat pada 30 menit pertama dan 30 menit terakhir yaitu 1050 yang berada di luar ruangan.
 c. Dari data diperoleh bahwa laju transpirasi lebih cepat terjadi dengan faktor cahaya yang berada di luar ruangan bila di bandingkan dengan laju transpirasi yang berada di dalam ruangan.
d. Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan, terlihat jelas adanya perbedaan berat awal dan berat akhir pada semua perlakuan..












Daftar Pustaka

Bustaman, Syarifuddin Ende.2010.Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan.Laboratorium Ilmu Pertanian STIP YPP – Mujahidin Tolitoli
Hardjowigeno,S.1995.Ilmu Tanah.Akademika Persindo.Jakarta
Fanklin.P.Garner.1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.Universitas Indonesia Press: Jakarta
Harjadi,Sri Setyadi.1979. Pengantar Agronomi.Garmedia : Jakarta
Heddy,Suasono.1987.Biologi Pertanian.Rajawali Press : Jakarta

Laporan Praktikum Fisiologi Tanaman Acra 5


LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
ACARA 5
FOTOSINTESIS



Di Susun Oleh :
Nama                                       : Diah Kartika Sari
NPM                               : E1J011078
Dosen Pembimbing       : IbuRustikawati
Co-ass                            : Fahriza
Hari / Waktu/Kel           : Senin/ 14.00 WIB/2


LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012



BAB I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi karbon adalah proses pengubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas.
Fotosintesis sendiri berlangsung dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti intensitas cahaya (laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya), konsentrasi karbon dioksida (semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis), suhu (enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim), kadar air (kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis), kadar fotosintat (hasil fotosintesis) (jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang), dan tahap pertumbuhan.
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida (Kimball, 1992).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel (Ellis, 1986).

1.2  Tujuan
·         Mengamati dan mengukur pertumbuhan sigmoid pada tanaman kangkung
·         Mengukur laju pertumbuhan tanman dari waktu ke waktu

BAB II
Tinjauan Pustaka

Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
    Klorofil
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi
Sinar matahari
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis juga terjadi proses metabolisme lain yang disebut respirasi. Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles, 1997).
Selain faktor luar, (CO2, intensitas cahaya dan suhu) yang mempengaruhi laju fotosintesis, faktor dalam yang juga penting dalam mengontrol proses ini adalah konsentrasi klorofil, defisit air dan konsentrasi enzim. Konsentrasi klorofil pada tingkat yang cukup rendah dapat membatasi laju fotosintesis (Ismail, 2011).
Perbedaan antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang digunakan biasa dikenal dengan Respiratory Ratio atau Respiratory Quotient dan disingkat RQ. Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan sempurna atau tidaknya proses respirasi tersebut dengan kondisi lainnya (Simbolon, 1989
Klorofil merupakan pigmen hijau tumbuhan dan merupakan pigmen yang paling penting dalam proses fotosintesis. Sekarang ini, klorofil dapat dibedakan dalam 9 tipe : klorofil a, b, c, d, dan e. Bakteri klorofil a dan b, klorofil chlorobium 650 dan 660. klorofil a biasanya untuk sinar hijau biru. Sementara klorofil b untuk sinar kuning dan hijau.
Klorofil pada tumbuhan ada dua macam, yaitu klorofil a dan klorofil b.Kloroplas berasal dari proplastid kecil (plastid yang belum dewasa, kecil dan hampir tak berwarna, dengan sedikit atau tanpa membran dalam). Pada umumnya proplastid berasal hanya dari sel telur yang tak terbuahi, sperma tak berperan disini. Proplastid membelah pada saat embrio berkembang, dan berkembang menjadi kloroplas ketika daun dan batang terbentuk. Kloroplas muda juga aktif membelah, khususnya bila organ mengandung kloroplas terpajan pada cahaya. Jadi, tiap sel daun dewasa sering mengandung beberapa ratus kloroplas. Sebagian besar kloroplas mudah dilihat dengan mikroskop cahaya, tapi struktur rincinya hanya bias dilihat dengan mikroskop elektron.


BAB III
Metodologi Pengamatan

3.1 Bahan dan Alat
Bahan : benih tanaman kangkung yang viable pupuk (NPK) dan pestisida.
Alat    : cangkul, alat ukur pertumbuhan (penggaris, meteran kainj, oven) dan sprayer.

3.2 Cara Kerja
1.      Siapakan lahan untuk penanaman lahan kangkung darat. Tebarkan pupuk kandang pada  
          lahan. (jika lahan masih memerlukan pupuk kandang)
2.      Tanam benih kangkung pada lahan yang telah disiapkan pada jarak tanam 10m x 30cm.
3.      Pada saat tanam berikan pupuk NPK (15-15-15) secara alur. Dosis pupuk mengikuti  
         Dosis standar pada budidaya tanaman kangkung darat.
4.     Ukur pertumbuhan tanaman setiap minggu, dengan mengukur tinggi tanaman, jumlah
         daun dan berat kering tanaman.
5.      Buatlah plot pertumbuhan (sumbu Y) dan umur tanaman (sumbu X)
6.      Hitung laju pertumbuhan dari 7 HST ke 14 HST, 14 HST ke 21 HST dst.
7.      Bahas dan buatlah laporan. 



BAB IV
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
4.1.Hasil Pengamatan

Perlakuan
JKJ
Keterangan
Daun Terbuka
Tidak terjadi perubahan warna pada daun, terjadi fotosintesis
·         Warna daun tetap
·         Terjadi fotosintesis pada daun
Daun Tertutup
Terjadi perubahan warna pada daun, tidak terjadi fotosintesis,adanya amilum pada daun
·         Warna daun berubah
·         Gelap menunjukkan adanya amilum pada daun


4.2 Pembahasan
Daun yang berada pada tempat terang dan gelap, setelah direndam dengan air panas daunnya menjadi hijau kekuningan yang menunjukkan daun telah layu. Setelah direndam dalam alkohol, daun menjadi kuning. Setelah penambahan iod, daun tetap kuning. Hal ini tidak menunjukkan adanya amilum yang terbentuk, secara tidak langsung menunjukkan bahwa tidak terjadi fotosintesis. Daun di tempat yang gelap dan terang tidak menunjukkan adanya perbedaan setelah diberi perlakuan khusus. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pada daun yang di tempat terang tidak ada sinar matahari yang masuk akibat tertutup alumunium foil.
Selain itu, CO2 yang merupakan bahan utama pembentuk amilum juga tidak dapat masuk karena stomata daun tertutup oleh aluminium foil. Meskipun ada CO2 yang dapat masuk tapi jumlahnya tidak cukup untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Hasil yang sama juga diperoleh pada daun mangga Mangifera indica yang ditutupi oleh aluminium foil yang sama sekali tidak menimbulkan bercak berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum dan terjadi fotosintesis.
Berdasarkan teori, daun yang menunjukkan adanya amilum yang terkandung di dalamnya setelah pemberian iod akan muncul bercak berwarna hitam yang menandakan terjadinya fotosintesis. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu adanya CO2 yang cukup dan energi cahaya matahari yang cukup.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis :
1. Ketersediaan air
2. Intensitas cahaya
3. Konsentrasi karbondioksida (CO2)
Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas karbon dengan bgian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi karbon akan tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena kertas karbon mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dpat berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak mendapat perlakuan, akan tampak bercak-bercak ungu kehitam-hitaman yang menandakan ada amilum.
BAB V
Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.
1.      Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen.
 2.   Intensitas cahaya matahari dan karbondioksida ikut mempengaruhi pembentukan oksigen pada proses ini.
 3. Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.
 4. Bagian daun yang tidak tertutup kertas karbon menghasilkan warna ungu kehitam-hitaman yang menandakan terbentuknya amilum yang berarti menunjukkan terjadinya fotosintesis.
 5. Bagian daun yang ditutupi kertas karbon tidak mengalami perubahan warna dan ini berarti tidak terjadinya fotosintesis dan tidak terdapat amilum.
 6.Semakin besar intensitas cahaya dan konsentrasi CO2 maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat.



Daftar Pustaka

Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.
Kimball, John. W.1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.
Anonim, 2007, Fotosintesis, http://id.wikipedia.org/, diakses pada tanggal 20 November
2012-12-10
Dalimunthe, A., 2004, Stomata Biosintesis, Mekanisme Kerja Dan Peranannya Dalam Metabolisme, http://pustaka.ut.ac.id/, diakses pada tanggal 24 November 2012
Kartasaputra, A.,G., 1998, Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan, tentang sel dan jaringan,
Bina Aksara, Jakarta.
Lakitan, B., 1993, Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Salisbury, F.B. dan Ross, C.W., 1995, Fisiologi Tumbuhan Jilid 2, ITB Press, Bandung.
Ismail dan Abdul Muis, 2011. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi
FMIPA UNM. Makassar.
Lakitan B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Lovelles. A. R. 1997. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah Tropik. PT Gramedia.
Jakarta.