Laporan
Praktikum Genetika
Acara 1
Mengenal Tipe Keragaman ( Variasi )
Diah
Kartika Sari
NPM:E1J011078
NPM:E1J011078
Shift : Rabu (12.00-14.00)
Kelompok 1
Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
BAB
I
Pendahuluan
1.1  Dasar
Teori
Sering kiat melihat bermacam macam makhluk hidup di
sekeliling kita seperti semut. Semut ada beberapa jenis, ada yang berwarna
merah dan hitam,ada yang besar ada yang kecil, ukuran dan perilakunya juga
berbeda,begitu pula dengan jenis makananya. (Sudjadi,2005).
Variasi dalam sistem biologi secara teoritis terbagi
menjadi dua berdasarkan penyebabnya yaitu variasi genetik merupakan variasi
yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan
secara turun menurun dari satu sel ke sel yang lain. Apa bila gen berubah, maka
sifat sifat pun ikut berubah . Sifat sifat yang di tentukan oleh gen disebut
genotipe. Hal ini dikenal sebagai pembawa. (Syamsuri,2002).
Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang
ditentukan oleh faktor lingkungan seperti cahaya,kelembaban,pH tanah dan
lainnya. Keadaan faktor-faktor lingkungannya sama dengan pohon yang pertama,
sekalipun demikian hasil panennya berbeda. Pengetahuan yang memadai tentang
komposisi lingkunigan akan menentukan genotipe yang sesuai untuk variasi
tertentu.(Welsh,1991).
Keragaman individu memunculkan variasi. Dan sifat
individu ditentukan oleh gen. Faktor genotife yang berinteraksi dengan faktor
lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotipe. (Syamsuri,2002).
Bila ada yang memperhatikan teman-teman dikelas anda ,
dapat dipastikan tidak ada seorangpun yang sama persis dengan anda,baik
penampilan wajah, maupun sifat lainya. Bahkan dengan saudara kandung / kembaran
anda, kakak atau adik andapun tidak akan sama persis dengan anda. Begitu juga
pada hewan, kalau anda perhatikan anak-anak kucing dari satu proses kehamilan
dan kelahiranpun berbeda beda seperti warna bulu.
Hal yang sama juga di jumpai pada tumbuhan di alam
sekitar. Di dalam satu jenis tumbuhan yang sama , misalnya tanaman mangga ,
kita akan menjumpai bentuk buah yang berbeda beda, demikian juga rasa dan
aromanya.
Anggrek adalah tanaman yang disukai karena keindahan bunganya,
warnanya yang indah dan menawan.
Keragaman
atau variasi ditemui pada hampir semua karakter dari yang paling gampang sampai
yang paling sulit, tinggi, lebar, besar atau ukuran volume, bentuk dan tanggap
terhadap faktor lingkungan. (Penuntun,2011).
Keanekaragaman itulah yang dikenal dengan istilah “variasi”. Genetika
adalah ilmu yang mempelajari apakah keragaman sifat suatu organisme itu
diwariskan atau tidak, atau mempelajari apa yang menyebabkan timbulnya
keragaman/variasi. Menurut tolak ukurnya, variasi dapat dibagi; variasi yang bersifat kuantitatif
seperti tinggi, berat, dsb. tinggi seseorang bervariasi dengan selisih
melimeter. Karena itu sifat kuantitatif bersifat “kontinum” (urut bersambung
menurut deret matematis). Variasi yang
bersifat kualitatif seperti, golongan darah, warna kulut,dsb.
Kualitatif disebut juga “diskontium”. Dalam genetika, kareakter yang berbeda
secara kuantitatif biasanya ditentukan oleh banyak gen (=poligeni) dan karakter
yang berbeda secara kualitatif biasanya ditentukan oleh satu gen.
1.2  Tujuan
Praktikum
      Mengamati dan mengenal tipe tipe keragaman
pada tanaman.
BAB II
Metode
Penelitian
2.1 Alat dan Bahan
·        
Biji
Serealia (Padi, jagung dan sorgum)
·        
Biji
Kacang-kacangan (Kedelai)
·        
Bunga
(Dari spesies tanaman yang dibawa sendiri)
·        
Alat
ukur
·        
Kaca
Pembesar
2.2 Cara Kerja
·        
Di
amati biji bijian yang tersedia dan tanaman yang dibawa.
·        
Di
cari dan didapatkan sedikitnya tiga ciri yang berbeda untuk suatu sifat atau
karakter yang ditemukan.
·        
Dicatat
dalam bentuk tabel keragaman yang ditemukan dan digambar.
BAB
III
Hasil
Pengamatan
Tabel
1. Keragaman Biji Kedelai
| 
no | 
Varietas | 
Tipe Keragaman | 
Keterangan | 
Gambar | 
| 
1. | 
Kedelai Import | 
·  
  Ukuran
  Biji 
·  
  Warna
  Biji 
·  
  Bentuk
  Biji 
·  
  Hilum | 
·   
  Besar 
·   
  Coklat
  Muda 
·   
  Bulat
  Gendut 
·   
  Hitam | |
| 
2. | 
Kedelai Kipas
  Putih | 
·  
  Ukuran
  Biji 
·  
  Warna
  Biji 
·  
  Bentuk
  Biji 
·  
  Hilum | 
·   
  Sedang 
·   
  Putih 
·   
  Lonjong 
·   
  Putih
  kekuningan | |
| 
3. | 
Cikuray | 
·  
  Ukuran
  Biji 
·  
  Warna
  Biji 
·  
  Bentuk
  Biji 
·  
  Hilum | 
·   
  Sedang 
·   
  Hitam
   
·   
  Bulat 
·   
  Putih | |
| 
4 | 
Kedelai Unib 4 | 
·  
  Ukuran
  Biji 
·  
  Warna
  Biji 
·  
  Bentuk
  Biji 
·  
  Hilum | 
·   
  Kecil 
·   
  Coklat
  keabuan 
·   
  Bulat 
·   
  Coklat | |
| 
5. | 
Tanggamus | 
·  
  Ukuran
  Biji 
·  
  Warna
  Biji 
·  
  Bentuk
  Biji 
·  
  Hilum | 
·   
  Sedang 
·   
  Coklat
  keputihan 
·   
  Lonjong
  gepeng 
·   
  Coklat
  kekuningan | 
Tabel 2.
Keragaman Biji Jagung
| 
no | 
Varietas | 
Keragaman | 
Keterangan | 
Gambar | 
| 
1. | 
Jagung Manis | 
· 
  Bentuk
  Biji 
· 
  Warna
  Biji 
· 
  Hilum | 
·  
  Keriput
  gepeng 
·  
  Kuning
   
·  
  Putih | |
| 
2. | 
Varietas lokal | 
· 
  Bentuk
  Biji 
· 
  Warna
  Biji 
· 
  Hilum | 
·  
  Mulus
  bulat 
·  
  Kuning
   
·  
  Kekuningan | |
| 
3. | 
Pop Corn | 
· 
  Bentuk
  Biji 
· 
  Warna
  Biji 
·  
  Hilum | 
·  
  Bulat
  kecil 
·  
  Kuning 
·  
  Putih
  kekuningan | 
Tabel 3.
Keragaman Padi
| 
no | 
Varietas | 
Tipe Keragaman | 
Keterangan | 
Gambar | 
| 
1. | 
Padi Gogo | 
·  
  Warna
  Bulir 
·  
  Bentuk
  bulir | 
· 
  Coklat
  terang 
· 
  Gembung
  berisi 
-Lebih
  bulat dan pendek dari padi sawah | |
| 
2. | 
Padi Sawah | 
·  
  Warna
  Bulir 
·  
  Bentuk
  bulir | 
· 
  Coklat
  gelap 
· 
  Lebih
  panjang 
-lebih
  gepeng dan kecil dari padi gogo | 
Tabel 4.
Keragaman Sorgum
| 
No | 
Varietas | 
Tipe Keragaman | 
Keterangan | 
Gambar | 
| 
1. | 
Sorgum | 
· 
  Warna
  Biji 
· 
  Bentuk
  Biji 
· 
  Hilum | 
·  
  Coklat 
·  
  Bulat
  kecil 
·  
  Kuning
  keputihan | 
Tabel 5.
Keragaman Cabe
| 
No | 
Varietas | 
Tipe Keragaman | 
Keterangan | 
Gambar | 
| 
1. | 
A | 
·  
  Bentuk
  Buah 
·  
  Warna
  Buah 
·  
  Panjang
  Buah 
·  
  Bentuk
  Daun 
·  
  Panjang
  Daun 
·  
  Lebar
  Daun | 
·  
  Lonjong 
·  
  Kuning 
·  
  3,5
  cm 
·  
  Lebar 
·  
  5,5
  cm 
·  
  2
  cm | |
| 
2. | 
B | 
·  
  Bentuk
  Buah 
·  
  Warna
  Buah 
·  
  Panjang
  Buah 
·  
  Bentuk
  Daun 
·  
  Panjang
  Daun 
· 
  Lebar
  Daun | 
·  
  Kecil
  keriting 
·  
  Hijau 
·  
  1,5
  cm 
·  
  Kecil
  keriting 
·  
  6,5
  cm 
·  
  3
  cm | |
| 
3. | 
C | 
·  
  Bentuk
  Buah 
·  
  Warna
  Buah 
·  
  Panjang
  Buah 
·  
  Bentuk
  Daun 
·  
  Panjang
  Daun 
· 
  Lebar
  Daun | 
· 
  Kecil
  mulus 
· 
  Merah 
· 
  1
  cm 
· 
  Sedang 
· 
  5
  cm 
· 
  2
  cm | |
| 
4. | 
D | 
·  
  Bentuk
  Buah 
·  
  Warna
  Buah 
·  
  Panjang
  Buah 
·  
  Bentuk
  Daun 
·  
  Panjang
  Daun 
·  
  Lebar
  Daun | 
· 
  Panjang
  keriting 
· 
  Merah 
· 
  13
  cm 
· 
  Panjang
  mulus 
· 
  4
  cm 
· 
  1
  cm | |
| 
5. | 
E | 
·  
  Bentuk
  Buah 
·  
  Warna
  Buah 
·  
  Panjang
  Buah 
·  
  Bentuk
  Daun 
·  
  Panjang
  Daun 
·  
  Lebar
  Daun | 
· 
  Kecil 
· 
  Ungu 
· 
  3
  cm 
· 
  Kecil,lebih
  rapat letaknya 
· 
  4,5
  cm 
· 
  2,5
  cm | |
| 
6. | 
F | 
·  
  Bentuk
  Buah 
·  
  Warna
  Buah 
·  
  Panjang
  Buah 
·  
  Bentuk
  Daun 
·  
  Panjang
  Daun 
· 
  Lebar
  Daun | 
· 
  Gembung
  mulus 
· 
  Kuning 
· 
  3
  cm 
· 
  Panjang
  mulus 
· 
  4,5
  cm 
· 
  2,5
  cm | 
BAB
IV
Pembahasan
            Pada
percobaan yang telah dilakukan, sayan mendapatkan ciri yang berbeda dari satu
spesies dengan spesies lainnya. Seperti pada tanaman cabe, pada tanaman cabe
varietas D dengan varietas E dengan kondisi dan lingkungan yang sama,di sini
terlihat jelas bahwa faktor genetik sangat berpengaruh pada tanaman cabe,
karena pada kondisi lingkungan yang sama, tetapi menghasilkan tanaman cabe yang
berbeda antara satu spesies dengan spesies lainnya. Bukan hanya pada tanaman
cabe saja yang ditemukan perbedaan perbedaan. Tetapi pada bagian pengamatan
lainnya seperti biji kedelai, padi dan biji jagung ditemukan ciri yang berbeda,
mulai dari warna, bentuk, dan ukurannya.
            Keanekaragaman
yang muncul sangat bervariasi dan sifat individu ditentukan oleh gen. Faktor
genotife yang saling berinteraksi dengan faktor lingkungan akan memunculkan
sifat yang tampak atau fenotife.
            Dalam
praktikum ini terdapat variasi yang bersifat kuantitatif, yaitu ukuran dari
pada panjang buah, lebar daun dan panjang daun dari objek yang saya amati pada
praktikum ini. 
            Keanekaragaman
gen dapat memunculkan varietas. Seperti yang telah saya amati pada pereparat
biji kedelai, Tanggamus, Cikuray, Kipas Putih, Import dan Unib 4. Pada biji
kedelai ini merupakan biji kedelai yang memiliki variasi genetik dan yang
berperan disini adalah gen.
            Pada
pereparat tanaman cabe, biji kedelai, biji jagung, sorgum dan biji padi juga
terdapat keragaman variasi yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.
            Jika
Dibandingkan dalam satu jenis spesies dari pereparat yang diamati, sebagai
contoh cabe. Pada cabe varietas D, buah cabe panjangnya sekitar 13 cm, lebar
daun 1 cm, dan panjang daun 14 cm. Sedangkan cabe varietas E, buah cabe
panjangnya 2 cm, panjang daun 2,5 cm dan lebar daun 1 cm. Dari perbedaan
variasi tersebut dinamakan variasi kuantitatif.
            Sedangkan
variasi kualitatif itu yang menjadi objek pengamatannya yaitu perbedaan warna,
bentuk buah, dan lainnya yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka.
BAB
V
Penutup
5.1 Kesimpulan
            1. Gen
yang sama menampakkan sifat yang berbeda karena lingkungannya                         berbeda.
            2.
Terdapat variasi yang bersifat kualitatif , yaitu warna biji, warna buah, dan
bentuk                                      buah dari pereparat yang ditemukan.
            3. Dalam
satu spesies atau satu jenis tanaman yang diamati terdapat perbedaan ciri             tersendiri.
            4.
Terdapat variasi yang besifat kuantitatif, yaitu seperti panjang buah, panjang
daun,            dan lebar daun dari bahan praktikum yang
saya  amati.
            5.
Keanekaragaman dari bentuk , warna, ukuran akan memunculkan variasi antar                spesies.
Jawaban
Pertanyaan
1.    Apa pentingnya keragaman?
Jawab
:
     Karena
dengan adanya keragaman/variasi kita dapat membedakan makhluk hidup dari segi bentuk,
warna, ukuran, tempat hidup, tingkah laku, bentuk interaksi, golongan darah.
2. Apa kemungkinan yang menyebabkan keragaman genetic.
Berikan contoh yang  
          spesifik!
          Jawab: 
            Karena
adanya keragaman gen, maka sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi atau keanekaragaman
gen dapat memunculkan variasi. Contohnya pada manusia. Seorang anak kembar,
keduanya tidak akan serupa atau sama persis. Pasti saja terdapat perbedaan,
misalnya bulu matanya, bentuk hidunganya, tingginya,dan lain-lain walaupun
mereka mempunyai gen yang sama yang berasal dari kedua orang tuanya.Contoh
lain, tanaman mangga. Tanaman mangga mempunyai banyak varietas, bentuk buah yang
berbeda, rasa. Tanaman mangga gadung ada yang rasanya manis dan asam, padahal
satu spesies. Akan tetapi, variasi ini tidak dapat digunakan sebagai pembeda
untuk memisahkan mereka dalam spesies yang berbeda.
3.Bagaimana anda
bisa mengetahui bahwa penyebab keragaman adalah karena genetik atau lingkungan.
  Jawab:
               Karena
keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi/keragaman. Sebab gen merupakan faktor
pembawa sifat keturunan yang menentukan sifat makhluk hidup. Kalau lingkungan mempengaruhi
keragaman, walaupun gennya sama tapi bila ditanam dilingkungan yang berbeda
maka akan menimbulkan variasi/ keragaman. Bukan hanya itu saja, lingkungan yang
tidak mendukung juga akan menimbulkan keragaman, karena lingkungan faktor yang
mempengaruhinya yaitu, pH tanah, intensitas cahaya matahari, kesuburan tanah,
dll.Sebagai contoh apel batu yang biasa hidup di dataran tinggi, dicangkok
kemudian ditanam di Malang, yaitu kota yang lebih rendah daripada Batu. Tanaman
cangkokan secara genotif sama dengan induknya. Namun karena lingkungan kota
Batu berbeda dengan Malang, akan muncul tanaman Apel yang ukuran buahnya kecil
dan rasanya lebih asam. Jadi, terdapat perbedaan fenotif antara apel yang
ditanam di Batu dan di Malang, meskipun gennya sama.
Daftar Pustaka
Syamsuri,
Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James
R.. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga.
Sudjadi,
Bagod. 2005. Biologi. Surabaya: Yudhistira.
Suryati
Dotti,2011.Penuntun Praktikum Genetika.Bengkulu:Universitas
Begkulu
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar