Laporan Praktikum
Genetika
Acara
Menyusun Silsilah Genetis Manusia
Diah Kartika Sari
NPM:E1J011078
NPM:E1J011078
Shift : Rabu (12.00-14.00)
Kelompok 1
Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2012
BAB I
Pendahuluan
1.1 Dasar Teori
Berdasarkan perlakuan kita pada hewan dan
tumbuhan, adalah mustahil bagi kita untuk mengawin-ngawinkan manusia yang
genotipenya diketahui atau ingin diketahui. Manusia begitu mulianya sehingga
tidak mungkin bagi kita mengadakan percobaan genetika berupa menyilangkan
manusia sama seperti Gregor Mendel menyilangkan kacang kapri. Akan tetapi kita
ketahui adanya beberapa sifat herediter pada manusia yang diwariskan secara
mendelian. Pengetahuan itu diperoleh bukan dari silangan manusia,melainkan dari
silsilah atau bagan keturunan yang dibuat manusia. Silsilah yang lengkap
umumnya dimiliki oleh suatu keluarga besar kerajaan, bangsawan, untuk tujuan
tertentu saja yang non-genetis. Namun apabila dalam silsilah tersebut didapati
pola-pola pewarisan yang Mendelian, maka kita lebih dapat merunutkannya lebih
mudah. Sifat-sifat pada manusia diwariskan kepada keturunannya mengikuti pola
pewarisan tertentu, baik sifat-sifat fisik, dan psikologis.
Secara kebetulan, penyakit genetika yang
diwariskan secara Mendelian pertama kali ditemukan pada keluarga kerajaan
inggris, yaitu keluarga dari keturunan Ratu Victoria. Penyakit yang diturunkan
oleh keluarga kerajaan ini adalah penyakit hemophilia, yaitu penyakit kelainan
genetis yang disebabkan karena kegagalan system darah untuk membekukan darah
pada waktu luka. Jika demikian maka akan terjadi pendarahan terus-menerus dan
menyebabkan kematian karena penderita tersebut kehabisan darah. Asal usul
penyakit ini diduga dari Ratu Victoria (Ratu Inggris abad ke 18) atau dari
salah seorang ibu bapaknya. Kelainan mutasi ini kemudian diwariskan secara
turun-temurun menurut garis ibu. Pada dewasa ini para penderita penyakit ini
dapat dirawat secara medis, sehingga tidak harus menderita sampai ajal.
Penderita dilarang keras untuk melakukan kegiatan yang menyebabkan luka,
termasuk khitan.
1.2 Tujuan
Praktikum
Mahasiswa diminta untuk membuat silsilah
keluarga berdasarkan data mahasiswa masing-masing sebanyak-banyaknya.
BAB II
Metode Praktikum
2.1 Bahan dan Alat
Data genetis (golongan darah, batas rambut
jidat, ujung lidah membulat atau tidak, cuping telinga) dari mahasiswa dan
keluarganya.
2.2 Prosedur Kerja
Untuk praktikum ini Anda diminta untuk membuat
silsilah keluarga berdasarkan data keluargamasing-masing (kakek/nenek,
Ayah/Ibu, saudara sekandung, bila mungkin lebih lengkap). Setelah itu, Anda
diminta untuk mengestimasikan genotype keluarga Anda.
BAB III
Hasil Pengamatan
BAB IV
Pembahasan
Setelah data yang telah didapat, dalam satu keluarga yang memiliki lima
saudara,maka didapatkan data genetic yang ada antara lain :
·
Golongan darah : A, B, AB, dan O.
·
Batasan rambut jidat : Resesif (ww) dan Dominan (WW).
·
Ujung lidah membulat atau tidak : Resesif (rr) dan Dominan (RR).
·
Cuping telinga : Resesif (rr) dan Dominan (RR).
Sifat-sifat diatas merupakan sifat dari tetua
yang kemudian diturunkan kepada keturunannya. Sifat-sifat pada manusia
diwariskan kepada keturunannya mengikuti pola pewarisan tertentu. Sifat-sifat
tersebut dapat meliputi fisik, fisiologis, dan psikologis.
Menurut data golongan darah yang ada pada
keluarga saya dimulai dari Bapak dan Ibu saya yang memiliki golongan darah, yaitu
Ibu memiliki golongan darah AB dan Bapak memiliki
golongan darah O. Fenotipe AB x O ketika genotype yang heterozigot, yaitu IAIB x IOIO. Setelah di
silangkan, maka salah satu turunannya (fenotipe F1) memiliki golongan darah A
dan B. Dari dua saudara (sudah termasuk saya sebagai anak pertama),adik saya memiliki golongan darah
B.
Pada data genetis untuk batasan rambut jidat
yang di simbolkan (W), yaitu dominan (WW) dan resesif (ww). Bapak memiliki
batasan rambut jidat yang resesif (ww) dikawinkan dengan Ibu memiliki batasan rambut jidat yang resesif (ww).
Ketika P1 terjadi perkawinan ww x ww, maka
turunannya adalah anak pertama (Perempuan) memiliki
batasan rambut yang resesif (ww) dan anak kedua (perempuan)
memiliki batasan rambut yang resesif (ww).
Kemudian, untuk data genetis berupa ujung lidah
membulat atau tidak yang di simbolkan (R), yaitu dominan (RR) dan resesif (rr).
Bapak memiliki ujung lidah yang resesif/tidak membulat (rr) dikawinkan dengan
Ibu memiliki ujung lidah yang membulat (RR). Anak pertama (perempuan) memiliki ujung lidah yang dominan membulat (RR), anak
kedua (perempuan) memiliki ujung lidah yang dominan membulat (RR).
Pada data genetis
untuk cuping telinga yang di simbolkan (E), yaitu telinga yang tidak
menempel/dominan (EE) dan telinga yang menempel/resesif (ee). Bapak memiliki
cuping telinga yang tidak menempel/dominan (EE) dikawinkan dengan Ibu yang
memiliki cuping telinga yang tidak menempel/dominan (EE) sehingga keturunannya,
yaitu kami semua memiliki cuping telinga yang tidak menempel yaitu dominan
(EE).
V. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai penyusunan silsilah genetis
manusia, maka dapat disimpulkan bahwa :
Ø
Jika perkawinan dua tetua memiliki sifat yang sama, baik dominan ataupun
resesif maka turunannya akan sama sifatnya dari kedua tetuanya.
Ø
Sifat yang diwariskan kepada keturunannya selalu mengikuti pola-pola
tertentu.baik berupa fisik maupun psikologi.
Ø
Sifat yang diturunkan tetua selalu menghasilkan sifat yang sama pada
keturunannya walaupun sifalnya tidak sama persis dengan tetuanya.
Ø
Setiap sifat yang ada pada setiap tetua selalu diwariskan kepada
keturunannya.
Ø
Jika perkawinan dua tetua memiliki sifat yang bebeda, maka keturunanya akan
mengikuti salah satu dari tetuanya.
Daftar Pustaka
Suryati, Dotti. 2007. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu:
Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.
Suryo. 1986. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.